stock rom mito a10 ane via philz recovery
http://d-h.st/ZqKr
pake recovery yg ini http://d-h.st/Hl0P thx to musfiqus@xdadev
"Orang-orang di masa ini online dan mengakses informasi menggunakan smartphone. Sementara itu ada 1,75 miliar orang di dunia yang sudah memiliki smartphone, tetapi bagian yang paling besar, sebanyak lebih dari 5 miliar orang, tidak punya smartphone," tulis raksasa internet itu seperti yang KompasTekno kutip, Rabu (4/2/2015) dari blog resmi Google.
"Android One bertujuan menjadi solusi bagi masalah itu," imbuhnya.
Google membayangkan Android One sebagai proyek yang akan membuat miliaran orang di seluruh dunia bisa mendapatkan smartphone murah, berkualitas, lalu terhubung ke internet.
Jadi Android One bukan sekadar proyek pengadaan ponsel murah. Google ingin seluruh penduduk dunia terhubung ke dunia maya.
Dengan berpegang pada ide itu, raksasa internet Amerika Serikat tersebut mengumumkan inisiatif Android One dalam ajang Google I/O, Juni 2014 lalu.
Dalam pengumuman tersebut, Google mengatakan akan menghadirkan smartphone Android One untuk orang-orang yang tinggal di negara berkembang. Target pertamanya adalah India, lalu meluas ke negara-negara lain.
Google menggarap Android One dengan menggandeng sejumlah vendor lokal di masing-masing negara terpilih. Raksasa internet itu menyediakan rancangan hardware yang dibutuhkan. Kemudian vendor yang bekerja sama tinggal membuatnya sesuai dengan konsep dasar yang sudah diberikan.
Piranti keras tersebut jadi perhatian penting bagi Google. Masalahnya adalah piranti keras tersebut merupakan salah satu bagian yang mempengaruhi harga smartphone. Menurut Google, ada tiga hal yang menghambat kepemilikan smartphone berkualitas di negara berkembang seperti India, Indonesia, dan Filipina.
Postingan Google bertanggal 15 September 2014 menyebutkan alasannya adalah, "Pertama, soal piranti keras itu sendiri, karena bahkan smartphone untuk pengguna pemula masih sulit didapatkan (ingat bahwa di beberapa negara tersebut pendapatan bulanan penduduknya hanya sekitar 250 dollar AS)."
"Kedua, banyak orang yang tidak bisa mengakses piranti lunak Android dan aplikasi terbaru. Ketiga adalah tidak banyak orang yang smartphone-nya bisa mendukung koneksi data dan mahalnya biaya layanan internet, meski di sisi lain sudah ada koneksi 3G serta 4G," tulis Google.
Pada September 2014 tersebut, proyek Android One akhirnya terwujud pertama kali di India. Google menggandeng Micromax, Spice, dan Karbonn sebagai pembuat smartphone Android One tersebut. Ketiganya merupakan vendor lokal di Negeri Anak Benua itu.
Karena tujuannya adalah mempermudah akses smartphone untuk banyak orang, para vendor yang bekerja sama dengan Google juga menetapkan harga yang terjangkau. Harga Android One di India tersebut dibatasi di kisaran 100 dollar AS atau sekitar Rp 1,2 juta.
Selain harga yang murah itu, Google juga menjamin pembaruan piranti lunak yang digunakan di dalamnya. Google memberikan jaminan bahwa piranti lunak Google bisa di-update gratis. Syaratnya adalah menggunakan kartu SIM milik operator yang bekerja sama dengannya.
Android One di Indonesia
Setelah India, Android One dipastikan meluncur di Indonesia. Google sendiri, dalam situs resmi Android One sudah menempelkan pengumuman resmi keberadaan tiga Android One yang meluncur di Indonesia.
Tiga Android One tersebut adalah Evercoss One X, Mito Impact dan Nexian Journey. Seperti halnya smartphone serupa di India, pembuatan ketiga smartphone tersebut dilakukan oleh vendor lokal Indonesia.
Spesifikasi yang dibenamkan di dalamnya pun setara. Layar ukuran FWVGA 4,5 inci, dapur pacu berupa prosesor quad-core 1,3 GHz dan RAM 1GB, kemudian kamera depan 2 megapiksel serta kamera utama 5 megapiksel.
Menariknya, tiga smartphone tersebut disebutkan Google sudah menggunakan Android Lollipop 5.1. Ini adalah sistem operasi Android terbaru yang hingga kini masih desas-desus saja, tanpa diketahui kepastian meluncurnya.
Google juga menjamin update piranti lunak di Android One ini. Dalam laman resminya, perusahaan AS itu mensyaratkan penggunaan kartu SIM Telkomsel untuk bisa memperoleh update Android terbaru gratis. Sayangnya, untuk saat ini belum diketahui berapa harga banderol untuk ketiga Android One itu.
http://tekno.kompas.com/read/2015/02....Ponsel.Murah.
http://d-h.st/ZqKr
pake recovery yg ini http://d-h.st/Hl0P thx to musfiqus@xdadev
"Orang-orang di masa ini online dan mengakses informasi menggunakan smartphone. Sementara itu ada 1,75 miliar orang di dunia yang sudah memiliki smartphone, tetapi bagian yang paling besar, sebanyak lebih dari 5 miliar orang, tidak punya smartphone," tulis raksasa internet itu seperti yang KompasTekno kutip, Rabu (4/2/2015) dari blog resmi Google.
"Android One bertujuan menjadi solusi bagi masalah itu," imbuhnya.
Google membayangkan Android One sebagai proyek yang akan membuat miliaran orang di seluruh dunia bisa mendapatkan smartphone murah, berkualitas, lalu terhubung ke internet.
Jadi Android One bukan sekadar proyek pengadaan ponsel murah. Google ingin seluruh penduduk dunia terhubung ke dunia maya.
Dengan berpegang pada ide itu, raksasa internet Amerika Serikat tersebut mengumumkan inisiatif Android One dalam ajang Google I/O, Juni 2014 lalu.
Dalam pengumuman tersebut, Google mengatakan akan menghadirkan smartphone Android One untuk orang-orang yang tinggal di negara berkembang. Target pertamanya adalah India, lalu meluas ke negara-negara lain.
Google menggarap Android One dengan menggandeng sejumlah vendor lokal di masing-masing negara terpilih. Raksasa internet itu menyediakan rancangan hardware yang dibutuhkan. Kemudian vendor yang bekerja sama tinggal membuatnya sesuai dengan konsep dasar yang sudah diberikan.
Piranti keras tersebut jadi perhatian penting bagi Google. Masalahnya adalah piranti keras tersebut merupakan salah satu bagian yang mempengaruhi harga smartphone. Menurut Google, ada tiga hal yang menghambat kepemilikan smartphone berkualitas di negara berkembang seperti India, Indonesia, dan Filipina.
Postingan Google bertanggal 15 September 2014 menyebutkan alasannya adalah, "Pertama, soal piranti keras itu sendiri, karena bahkan smartphone untuk pengguna pemula masih sulit didapatkan (ingat bahwa di beberapa negara tersebut pendapatan bulanan penduduknya hanya sekitar 250 dollar AS)."
"Kedua, banyak orang yang tidak bisa mengakses piranti lunak Android dan aplikasi terbaru. Ketiga adalah tidak banyak orang yang smartphone-nya bisa mendukung koneksi data dan mahalnya biaya layanan internet, meski di sisi lain sudah ada koneksi 3G serta 4G," tulis Google.
Pada September 2014 tersebut, proyek Android One akhirnya terwujud pertama kali di India. Google menggandeng Micromax, Spice, dan Karbonn sebagai pembuat smartphone Android One tersebut. Ketiganya merupakan vendor lokal di Negeri Anak Benua itu.
Karena tujuannya adalah mempermudah akses smartphone untuk banyak orang, para vendor yang bekerja sama dengan Google juga menetapkan harga yang terjangkau. Harga Android One di India tersebut dibatasi di kisaran 100 dollar AS atau sekitar Rp 1,2 juta.
Selain harga yang murah itu, Google juga menjamin pembaruan piranti lunak yang digunakan di dalamnya. Google memberikan jaminan bahwa piranti lunak Google bisa di-update gratis. Syaratnya adalah menggunakan kartu SIM milik operator yang bekerja sama dengannya.
Android One di Indonesia
Setelah India, Android One dipastikan meluncur di Indonesia. Google sendiri, dalam situs resmi Android One sudah menempelkan pengumuman resmi keberadaan tiga Android One yang meluncur di Indonesia.
Tiga Android One tersebut adalah Evercoss One X, Mito Impact dan Nexian Journey. Seperti halnya smartphone serupa di India, pembuatan ketiga smartphone tersebut dilakukan oleh vendor lokal Indonesia.
Spesifikasi yang dibenamkan di dalamnya pun setara. Layar ukuran FWVGA 4,5 inci, dapur pacu berupa prosesor quad-core 1,3 GHz dan RAM 1GB, kemudian kamera depan 2 megapiksel serta kamera utama 5 megapiksel.
Menariknya, tiga smartphone tersebut disebutkan Google sudah menggunakan Android Lollipop 5.1. Ini adalah sistem operasi Android terbaru yang hingga kini masih desas-desus saja, tanpa diketahui kepastian meluncurnya.
Google juga menjamin update piranti lunak di Android One ini. Dalam laman resminya, perusahaan AS itu mensyaratkan penggunaan kartu SIM Telkomsel untuk bisa memperoleh update Android terbaru gratis. Sayangnya, untuk saat ini belum diketahui berapa harga banderol untuk ketiga Android One itu.
http://tekno.kompas.com/read/2015/02....Ponsel.Murah.
0 komentar:
Posting Komentar